Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]


Pernahkah Anda mendengar penyakit kudis? Penyakit ini merupakan penyakit yang menyerang kulit dan disebabkan oleh parasit berukuran kecil dengan nama Sarcoptes Scabiei. Penyakit kudis atau juga disebut sebagai penyakit scabies ini mudah sekali menular dengan cara kontak langsung kulit dengan kulit ataupun melalui benda-benda yang dipakai oleh penderita misalnya pakaian, selimut, handuk dan lainnya. Penularan scabies selain dari manusia ke manusia juga bisa terjadi antara hewan dan manusia. Hewan yang bisa terkena scabies ini antara lain kucing, anjing, kelinci, sapi, kambing dan domba. Penularan antara hewan dan manusia bisa terjadi melalui kontak langsung saat manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Setelah tanya dokter kulitberikut ini adalah uraian mengenai penyakit kudis atau scabies ini pada manusia dan hewan.


Penyakit kudis pada manusia ditandai dengan rasa gatal yang sangat terutama di malam hari. Saat tertular scabies, parasit akan masuk ke dalam kulit manusia dan mengeluarkan telurnya di dalam kulit. Hal ini akan mengakibatkan kulit mengalami reaksi alergi dengan merasakan sensasi gatal. Rasa gatal selain di malam hari juga akan semakin hebat setelah Anda mandi air hangat. Jika Anda menggaruk kulit yang gatal akan muncul luka atau koreng dan menimbulkan resiko infeksi bakteri. Kulit akan menjadi kemerahan dan muncul ruam atau sisik di area tempat parasit bertelur.

Scabies bisa bertahan lama di dalam tubuh dari mulai parasit menginfeksi pertama kali hingga menetaskan telur-telurnya dan anak parasit dapat menyerang kulit manusia. Bagian tubuh yang biasa terkena parasit scabies atau yang paling disukai parasit ini untuk bertelur adalah pada bagian lipatan kulit seperti jari tangan, jari kaki, telinga, lipatan perut, lipatan leher dan pusar. Selain itu karena scabies ini sangat mudah menular, jika ada satu anggota keluarga yang terkena scabies, maka pengobatan dilakukan juga terhadap keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah untuk mencegah penularan dan menghentikan mata rantai perkembangbiakan parasit.

Pengobatan Scabies sendiri membutuhkan waktu yang tak sebentar karena obat yang ada saat ini hanya mampu membunuh parasit yang telah menetas saja dan belum bisa masuk merusak cangkang telur. Sehingga pengobatan perlu dilakukan bertahap yaitu pada awal pengobatan dan setelah 2 minggu dari awal pengobatan untuk menunggu telur menetas terlebih dahulu. Meski begitu pada umumnya gejala akan mereda setelah 5 hari pengobatan meski harus diteruskan hingga tuntas.

Sedangkan scabies pada hewan, memiliki gejala yang lebih mudah terlihat dengan munculnya kerak putih yang menebal dan hewan terlihat sering menggaruk bagian yang terkena parasit scabies. Bagian telinga, jari kaki hingga sekujur badan bisa menjadi sarang parasit scabies. Daging kulit yang terkena scabies bisa memerah dan semakin menipis atau berkurang akibat parasit yang terus mengikis nutrisi di dalamnya. Pengobatan juga membutuhkan waktu bertahap sama seperti manusia.

Untuk jenis pengobatan yang bisa diberikan pada pasien scabies, ada beberapa macam diantaranya salep dan obat minum dengan tata cara penggunaan khusus yang harus dipatuhi. Untuk memilih mana yang paling tepat, Anda bisa tanya dokter kulit di aplikasi Halodoc mengenai obat mana yang sebaiknya dipilih dan digunakan. Begitu juga dengan obat scabies untuk hewan peliharaan di rumah. Sebaiknya selama hewan berada dalam masa pengobatan atau sakit, tidak dicampurkan dengan anggota keluarga lainnya apalagi anak-anak yang lebih mudah tertular penyakit kulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib